Ibadah Minggu Pagi Tanggal 30 Juli 2023 Jemaat GKI Filadelfia Abepantai

 

 Minggu Tanggal, 30 Juli 2023

Renungan Alkitab Mazmur 8 Ayat 1–10 Untuk

Umat Tuhan Masa Kini [Jemaat GKI Filadelfia Abepantai Tahun 2023]

"TUHAN KITA MULIA DAN AGUNG"

Kitab Mazmur 8 ayat 1-10 ini di awali dan di akhiri oleh kekaguman sang Pe–mazmur terhadap kemuliaan Tuhan. Pe–mazmur menyadari Tuhan selalu memperhatikan, bahkan turun tangan atas segala yang Ia ciptakan sejak dahulu kala.

Tapi, ciptaan itu sendiri yang sering lalai, anggap remeh, bahkan secara segaja membuat ketidak–harmonisan. Antar sesama ciptaan, serta dengan Tuhan. Sehingga terjadilah sebagaimana perlihatkan dalam nats ini.

 


 


 


LATAR BELAKANG DAN KONSEKUENSI

Mazmur 8 ayat 1–10 secara gamblang mengatakan, ada 3 latar belakang yang menyebabkan hubungan manusia dengan Tuhan jadi rusak. Sekaligus membuat manusia menjadi hina, yaitu:

1.      Persaingan

2.      Permusuhan

3.      Dendam

Ketiga hal ini sebenarnya telah terjadi sejak manusia ditempatkan di Taman Eden. Hingga pemerintahan Raja Daud. Daud menyadari beberapa orang masih ada yang memusihi, dan dendam kepada dia. Karena kalah bersaing. Dan, ia yang terpilih jadi raja. Siapa itu?. Yaitu orang–orang sekitar dia sendiri.

 


 



AKTOR DAN PARA PELAKU DALAM MAZMUR 8 AYAT 1-10

Maksudnya adalah orang–orang yang terlibat secara langsung, maupun tidak langsung dalam nats ini. Secara urut ada 5 kelompok, yaitu:

1)      YAHWEH (Tuhan)

Kemuliaan Allah semakin dekat dengan manusia, ketika Ia menyatakan diri sebagai Tuhan, secara langsung. PERTAMA secara lisan kepada Musa. Ketika ia hendak di utus. Untuk membawa orang Israel keluar dari Mesir. KEDUA secara tertulis. Yaitu melalui 2 Loh Batu yang diterima Nabi Musa di Gunung Sinai. Untuk diberikan kepada umat Israel.

Mengapa harus mengganti YAHWEH menjadi Tuhan?. Karena bagi orang Israel pantang menyebut nama itu. Sebab terlalu tinggi, mulia, atau sakral. Maka, Tuhan melihat suatu hal yang perlu dirubah. Untuk mengangkat derajat manusia. Oleh sebab itu, Daud mengatakan dalam ayat 5a; “Apakah Manusia, sehingga Engkau mengingatnya?.

 


 


2)      Daud & Orang–Orang Percaya

Sekalipun pada saat itu sudah menjadi Raja. Daud dalam kitab Mazmur 8 ayat 1-10, sangat mengagumi kemuliaan, dan keagungan Tuhan. Artinya dia tidak mau menyombongkan diri.

Namun, justru sebaliknya. Ia menyadari ketika ia terpilih menjadi raja, bukanlah karena kekuatannya sendiri. Tapi, hanya karena kasih setia Tuhan kepadanya. Sebagaimana kita tahu, perjuangan untuk itu sangat panjang.

Bayangkan, seorang yang sebelumnya hidup di padang gurun. Lalu, bisa duduk di singgasana sebagai raja. Hal itulah yang saksikan Daud dalam ayat 5b. Daud mengasosiasikan dirinya sebagai seorang anak. Tapi Tuhan mengindahkan. Alias diberi tempat yang Indah. Yaitu istana.

 


 


 


 

3)      Anak Bayi (tunggal / personal)

Bayi dan anak–anak menyusui dalam Mazmur 8 ayat 1-10 ini adalah gambaran pada orang percaya. Orang yang tulus, jujur dan takut akan Tuhan. Bukan orang yang suka menebar kebencian, fitnah, dan permusuhan.

Dalam hal ini yang ingin sampaikan pe-mazmur ada 3, yaitu:

1.      Supaya persekutuan orang-orang kudus ditingkatkan. Untuk melawan kejahatan diatas bumi ini.

2.      Kejahatan akan ada selama–lamanya, dan kemungkin besar akan berkembang pesat. Serta turun-temurun.

3.      Nubuat tentang Mesias. Ketika persekutuan orang-orang percaya sudah tidak mampu lagi mengendalikan dunia ini. Maka, akan datang seorang Juru Selamat.

Juruselamat atau Juru selamat adalah seseorang yang menyelamatkan nyawa orang lain. Istilah ini erat sekali hubungannya dengan ajaran agama Kristen, walaupun tidak eksklusif digunakan dalam konteks agama Kristen.

Poin ketiga inilah momen tertinggi, dimana Tuhan menunjukkan kemuliaan–Nya kepada seluruh manusia. Agar tidak hina. Tetapi, tetap menjadi mahluk yang diciptakan lebih mulia. Dibanding ciptaan–ciptaan yang kain.

 


 


 


 


4)      Manusia (Jamak / Universal)

Peran manusia yang dimaksud Pe-mazmur disini adalah tidak membedakan yang jahat dan baik. Tidak terbilang jumlahnya. Alias universal. Semua mendapat perhatian, kasih karunia, dan status yang sama dihadapan Tuhan. Yaitu “Menguasai Dan Mengelola” bumi, serta segala isinya.

Hanya, manusia itu sendiri yang merendahkan dirinya. Menjadi ciptaan yang tidak berharga. Dengan perbuatan–perbuatan  yang melawan perintah Tuhan.

Misalnya dengan cara mengeksploitasi hasil alam secara berlebihan. Menebang hutan sembarangan. Bahkan membangun sebuah bangunan, tanpa memikirkan dampak negatifnya. Terhadap lingkungan alam dan masyarakat. Akhirnya terjadi kelangkaan energi, erosi maupun banjir.

Binatang-binatang dan ciptaan yang bergerak

Mazmur 8 ayat 1-10, menyebut beberapa nama binatang secara spesifik. Yang berada di darat, udara dan laut. Adalah sebagai instrospeksi kepada manusia, bahwa:

1.      Tuhan juga peduli terhadap ciptaan-ciptaan yang lain. Sekecil apapun, dan dimana pun ciptaan Tuhan itu berada.

2.      Sekalipun manusia lebih mulia dibanding binatang, tapi manusia sering diajarkan oleh Tuhan agar belajar dari binatang. Misalnya tentang burung yang tidak menanam. Dari seekor domba, keledai dan sebagainya.

Maka dari itu, manusia tidak pantas menyombongkan diri atas ciptaan–ciptaan lain. Sekalipun diamanatkan untuk menguasai mereka. Karena harus diakui binatang pun memiliki kekuatan, yang daripada Tuhan. Karena Tuhan juga yang menciptakan mereka.

 


 

      KATA GANTI SUBJEK

Seluruhnya ada 4 macam. 2 diantaranya adalah sebagai kata ganti Tuhan. Yakni Mu, dan Kau / Engkau. Penggunaan kedua kata ini bisa kita temui diseluruh Mazmur 8 ayat 1-10. Yakni sebagai tanda kedekatan Daud dengan Tuhan. Sehingga, kalau dihitung kata yang memiliki makna sama. Ada sekitar 18x.

Apa yang kita peroleh dari penggunaan kata yang sebanyak itu?. Yaitu penegasan akan eksistensi Tuhan dalam kehidupan semua manusia, hewan ciptaan, maupun bumi, langit, dan laut. DIA–lah pemilik tunggal, sementara manusia hanya pengelola.

Kata ganti yang ke–3, adalah kami. Penggunaan kata “Kami” disini, adalah bukti bahwa Daud tidak mau menonjolkan dirinya sebagai Raja. Tapi, berusaha merangkul (membela) semua umat Israel. Tanpa kecuali. Dengan harapan agar semua umat Israel menjadi mulia. Serta, tidak berbuat hina lagi. Dihadapan Tuhan, maupun kepada sesama dan ciptaan.

Ke-empat adalah kata ganti DIA. Sengaja saya tulis dengan huruf kapital. Karena penggunaan kata ini merujuk pada 1 tokoh. Yaitu Yesus Kristus. Seorang bayi yang lahir diantara orang–orang yang paling hina. Yaitu kandang domba.

Tapi, kehadiran Yesus kedunia ini adalah sebagai “Perpanjangan Tangan” Tuhan Allah. Untuk menolong manusia dari dosa, supaya menjadi mulia. Sebagaimana direncanakan oleh YAHWEH pada awal penciptaan.

Media untuk memuliakan Tuhan

Dalam nats Mazmur 8 ayat 1-10, ada 4 macam organ tubuh manusia disebut, yaitu:

1.      Mulut

2.      Jari-jari

3.      Tangan

4.      Kaki

Secara tidak langsung hal ini, menyebutkan bahwa untuk memuliakan Tuhan tidak perlu media yang macam–macam. Tapi, cukup dengan memanfaatkan apa yang ada pada kita. Mulut untuk menyanyikan lagu pujian. Jemari untuk main musik, tangan untuk membantu sesama. Dan, kaki untuk bertindak dengan benar.

Tapi, jangan sebaliknya. Sesungguhnya 4 jenis organ tersebut juga yang mengakibatkan kebencian, permusuhan, dan kekerasan. Oleh sebab itu, harus hati-hati. Kalau tidak. Anda akan tetap menjadi hina dihadapan Tuhan.

Demikian Firman Tuhan yang tertulis dalam Mazmur 8 ayat 1–10. Firman ini berlaku untuk semua ciptaan yang berada di daratan, langit, maupun laut. Bukan hanya bagi manusia. Tuhan memberkati.

By editor Creative : Y Leonard F Kbarek

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IBADAH PERSEKUTUAN KAUM BAPAK 2023 BULAN SEPTEMBER TANGGAL 27 HARI RABU KE HARI MINGGU DI BAPAK YOPPY YAWAN

Penyerahan The Book Of Sidang Jemaat 2023

IBADAH PERSEKUTUAN KAUM BAPAK [PKB] JEMAAT GKI FILADELFIA ABEPANTAI